Exorcise activity : The Autism ( Part 6 )

Cerita sebelumnya…

Aku kembali untuk berfikir positif, mencoba menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan tenang. Rasanya sangat janggal sekali, aku tak mampu memahami segala hal yang terjadi akhir-akhir ini. Semua itu membuat kepalaku sakit, ditambah lagi tugas-tugas untuk persiapan ujianku nanti.

Segera aku bergegas menuju ruang tamu untuk mengambil obat sakit kepala. Sesampainya di ruang tamu, ku buka kotak obat dan mulai mencarinya. Akan tetapi,, sial!.. aku tidak menemui obatnya. “Perasaan obat sakit kepalaku disimpan disini”(?). Gumamku dengan nada bingung.

Lalu tiba-tiba aku teringat tentang kejadian kemarin. Saat mencari obat adikku, aku mengacak-acak kotak obat dan melempar beberapa obat. Seperti nya obat itu ikut terlempar dan mungkin terbuang saat salah satu pembantuku sedang membersihkan rumah.

“Aku harus membelinya lagi keluar”, ujarku dalam hati.

Ketika aku melihat ke arah jam dinding, jarum jam telah menunjukan pukul 4 sore. Sontak aku langsung teringat sebuah pesan, bahwa aku harus menjemput adikku dirumah sakit setelah sholat Ashar.

Sehabis sholat, segera aku bergegas menuju mobil yang terparkir di garasi, dan tanpa menunggu lama kulepaskan langsung gas kupling mobilku untuk menuju rumah sakit.

Ketika di jalan, tiba-tiba aku terfokus pada suatu tempat. Dan terlihat disana seorang pria, persiss.. sekali dengan yang ku lihat sebelum nya di depan rumah.

Ku perhatikan lagi untuk beberapa saat, dan ternyata benar saja itu adalah pria yang tadi diam tepat di depan pagar rumahku. Dan dia sepertinya kembali menyadari sedang di perhatikan olehku.

Dia menatap balikku dengan muka yang datar dan serius, lalu aku melewatinya begitu saja dan tidak memperdulikannya.

Pria itu berperawakan tinggi, memiliki janggut, hidung yang mancung dan terlihat seperti orang timur. Aku belum pernah melihat sebelumnya disekitaran sini, dan mengapa dia harus menatapku seperti itu ?

Siapakah dia sebenarnya?

Ikuti cerita selanjutnya, dan jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.

Cerita selanjutnya…

Tinggalkan komentar